duri pun berbagi: Euphoria Timnas Indonesia, Nasionalisme atau Musiman?

Euphoria Timnas Indonesia, Nasionalisme atau Musiman?

Posted by AdminDuri on Minggu, 26 Desember 2010 0 komentar

Lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan ribuan pendudukung Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Lambang negara burung Garuda dan bendera Merah Putih terlihat menghiasi Stadion Gelora Bung Karno dan juga tempat-tempat lain.  

Tak hanya itu, anak muda yang biasanya cenderung bangga menggunakan baju-baju ala distro kini beralih ramai-ramai mengenakan baju berlambang Garuda. Sejalan dengan para pedagang baju di pinggir jalan yang berusaha memenuhi permintaan pasar dengan menjual baju Garuda tersebut, baik di Jakarta maupun daerah lainnya. Pemandangan ini pastinya tak seperti biasanya. Bahkan ada yang menyebut ini adalah fenomena nasionalisme dadakan. Seperti kita tahu, nasionalisme lekat kaitannya dengan upaya membela negara. Berjuang maupun berperang menjadi wujud semangat nasionalisme. Seiring berjalannya waktu, pemahaman akan nasionalisme itu sedikit demi sedikit meluas. 
Lewat olah raga, ilmu pengetahuan, musik dan masih banyak lagi, semangat nasionalisme kini bisa diwujudkan. Dalam hal olah raga misalnya sepak bola. Sejak bergulirnya kejuaraan sepak bola Piala AFF 2010, tampaknya semangat nasionalisme masyarakat terasa kuat.

Menurut pengamat sosial yang juga Ketua Komisi Sosial Akademi Ilmu pengetahuan Indonesia, Taufiq Abdullah, ini merupakan salah satu cara menunjukkan semangat nasionalisme.

“Menunjukkan rasa nasionalisme tidak hanya dengan berperang atau turut hadir dalam hari-hari kebangsaan, tapi juga bisa lewat pentas olah raga,” kata Taufiq kepada okezone, belum lama ini.

Menurutnya, pentas sepak bola dua tahunan ini menjadi hiburan masyarakat yang jenuh menghadapi banyaknya persoalan di Negeri ini. dua tahun terakhir masalah korupsi, kisruh pemilihan kepala daerah, kenaikan harga, ulah politisi, perjalanan wakil rakyat ke luar Negeri selalu tampil di layar kaca.

“Ketika ada pertandingan sepak bola terasa bisa memberi hiburan bagi masyarakat, terlebih prestasi Timnas kita sebelumnya selalu tidak menggembirakan,” terangnya.
Menurutnya, jika dikatakan ini Nasionalisme dadakan dia meyakini jika ada prestasi lain yang diraih oleh anak bangsa di pentas Internasional, pasti otomatis rasa bangga akan timbul pada semua masyarakat Indonesia.

“Coba saja ada orang Indonesia peraih nobel pasti kita juga akan bersorak bangga. Karena sekarang ini sepak bola (lagi berprestasi), jadinya ya sepak bola yang dielukan masyarakat,” cetusnya.

Ya memang, olah raga rakyat ini sebulan terakhir semakin menumbuhkan rasa Nasionalisme masyarakat. Melihat banyaknya masyarakat yang berkumpul di SUGBK pada saat pertandingan AFF, menyanyikan lagu kebangsaan serasa menumbuhkan kepercayaan diri bangsa ini bahwa masih ada rasa persatuan dan kesatuan.

“Melihat pertandingan piala AFF di Senayan tidak hanya menumbuhkan rasa nasionalisme tapi juga rasa optimistis terhadap kelangsungan persatuan dan kesatuan bangsa,” tuturnya dengan penuh semangat. (lsi)
Sumber : okezone.com
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...